Gadget saat ini tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan masyarakat untuk menjalani kesehariannya. Penggunaan gadget bahkan juga sudah mulai mempengaruhi anak-anak. Padahal, sebagian orangtua mungkin sudah menyadari tentang dampak maupun bahaya gadget bagi anak. Salah satu dampak nyatanya berpengaruh langsung pada mental dan perkembangan anak hingga ia beranjak dewasa.
Para bunda-bunda jangan sampai anak menjadi screen addict. Screen addict yang dimaksud lebih kepada kecanduan menatap layar, baik ponsel, tablet, televisi, layar apapun bentuk yang tidak statis. Paparan tontonan dan permainan ini juga memicu anak jadi kurang memiliki rasa empati dan simpati terhadap lingkungan sosialnya. Bukan berarti anak tidak boleh menggunakan gadget ya bunda. Mari mengenal Screen Time untuk anak usia dini
Aturan Screen Time untuk Anak Menurut IDAI
Selain WHO, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memiliki panduan dalam screen time untuk anak. Berikut ini aturan screen time dari IDAI.
- Anak di bawah 1 tahun dilarang melihat layar gadget dan screen time lainnya.
- Bentuk screen time untuk anak usia 1-2 tahun berupa menonton tv dan video. Adapun komputer dan gadget tidak dianjurkan.
- Untuk anak usia 2-6 tahun yang termasuk pra-sekolah, waktu screen time maksimal satu jam. Semakin singkat waktunya akan semakin baik.
- Bagi anak usia 6-12 tahun (masa sekolah), screen time yang disarankan maksimal 90 menit.
Manfaat Screen Time
Screen time akan memberikan manfaat jika dilakukan secara wajar dan sesuai batas waktu yang dianjurkan. Berikut ini sejumlah manfaat screen time bagi anak.
Meningkatkan sosialisasi anak dengan keluarga jauh
Tidak dapat dimungkiri bahwa adanya teknologi membantu dalam bersosialisasi meskipun jarak jauh. Bunda bisa memanfaatkan screen time untuk menjalin komunikasi dengan keluarga misalnya dengan cara video call. Dengan begitu, adanya screen time berguna dalam meningkatkan sosialisasi bagi anak.
Menambah pengetahuan dan melatih pemikiran
Screen time yang baik seperti menonton tv berbasis edukasi dan aplikasi belajar akan membuat anak semakin tahu banyak hal. Tontonan yang berkualitas juga dapat meningkatkan daya pikir. Karenanya, sangat penting bagi bunda untuk memperhatikan tontonan si anak.
Melatih keterampilan anak untuk siap sekolah
Beberapa program digital mampu melatih keterampilan mengeja, membaca, menulis, dan menggambar bagi anak. Contohnya pada penggunaan aplikasi belajar atau game edukasi. Nah dengan adanya dukungan screen time seperti itu, anak dapat lebih siap sekolah.
Dampak Gadget bagi Anak
Memiliki screen time yang cukup dan sesuai batasan terbukti memberikan manfaat seperti yang disebutkan pada bagian sebelumnya. Sebagian besar screen time dilakukan melalui gadget atau ponsel pintar. Nah tentu saja penggunaan gadget ini memiliki dampak pada si anak.
Dampak penggunaan gadget bisa dikategorikan dalam dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif
- Permainan edukatif mampu merangsang otak. Hadirnya beragam permainan asah otak bisa dimanfaatkan anak untuk melatih kemampuan berpikirnya.
- Menambah pengetahuan. Gadget memiliki sejumlah aplikasi pendukung yang berguna menambah pengetahuan bagi penggunanya. Kamu bisa mendampingi anak ketika ingin belajar materi sekolah melalui gadget.
- Tanggap terhadap teknologi. Peranan teknologi sangat penting terutama di masa depan. Sebisa mungkin anak dibiasakan adaptif terhadap perkembangan zaman salah satunya melalui penggunaan teknologi gadget
Dampak negatif
- Kecanduan. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol bisa menimbulkan kecanduan pada anak, apalagi saat mereka bermain game hingga lupa waktu. Dampak ini akhirnya membawa si anak lebih sering membuang-buang waktu untuk hal yang kurang bermanfaat baginya.
- Risiko radiasi. Layar gadget bisa menyebabkan radiasi pada otak anak. Screen time yang terlalu lama bisa saja menurunkan fungsi otak. Akibatnya, kemampuan berpikir menjadi lebih rendah dan anak kurang responsif terhadap sekitarnya.
- Dampak buruk psikologis. Tontonan anak yang tidak diawasi orang tua bisa memberi pengaruh negatif bagi anak. Misalnya ada adegan kekerasan, merusak barang rumah, dan sebagainya. Konten seperti itu harus diminimalisir melalui pengawasan oleh orang tua.
Pola pikir yang menganggap Gadget penting bagi anak usia dini sehigga orang tua banyak yang membiarkan anak nya menggunakan gadget tanpa aturan dan batas waktu dengan alasan agar tidak ketinggalan zaman atau lebih sering di sebut “Didiklah anak mu pada zamannya” nah pola pikir seperti itu tidak baik ya bunda membiarkan anak bermain gadget tanpa aturan waktu serta kontrol orang tua. Karna banyak anak-anak yang menggunakan ponsel mengakses youtube sesuka mereka dan kita tidak tahu apa yang mereka tonton sehingga tiba-tiba di aplikasikan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahnya.
Dampak tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan berbagai cara, seperti membuat jadwal bersama anak, misalnya jadwal menonton atau bermain bersama. Orangtua merupakan role model anak dirumah. Mereka akan mencontoh orangtuanya. Karena itu, orangtua harus mengurangi penggunaan gadget ketika sedang didalam rumah. Tidak perlu khawatrikan anak akan terpapar asiknya main gadget dari lingkungan sekitar. Tidak perlu takut tuntutan zaman menghambat perkembangan diri anak. Anak sejatinya akan belajar pada waktunya. Tugas Orang tua utamanya membentuk karakter dan mental anak. Ketika anak sudah bisa di kontrol di rumah, mereka akan bisa lebih siap menghadapi perkembangan zaman. Maka dari itu Peran orang tua lah yang menjadi penentunya.