Tahukah yanda/bunda bahwa kreatifitas adalah salah satu tolak ukur dan penunjang tumbuh kembang ananda. Menurut Wahyudin (2003:55) menyatakan bahwa kreativitas merupakan daya cipta yang memiliki arti seluas-luasnya, yang memadukan pikiran, imajinasi, ide-ide, dan perasaan-perasaan yang memuaskan. Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki ananda yang perlu dikembangkan sejak usia dini. Setiap ananda memiliki bakat kreatif yang dapat dikembangkan sejak usia dini. Bakat kreatif ananda yang tidak dikembangkan sejak dini maka bakat tersebut tidak berkembang secara optimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya kerja sama antara orang tua dan bunda guru untuk dapat mengembangkan kreativitas anak.
Hasil penilitian samples (1997), menyimpulkan bahwa proses dan fungsi belahan otak kanan ditingkatkan maka kualitas diri seseorang meningkat, seperti berbagai keterampilan kinerja pun bertambah dan peserta didik memperlihatkan kecenderungan mengeksplorasi materi berbagai bidang dengan hasil mendalam, serta lebih tekun. Hal ini juga ditegaskan dengan penelitian Jung (1964), yang menyimpulkan bahwa ada kaitan antara kreativitas dengan fungsi dasar manusia, yaitu berfikir (thinking), merasa (feeling), menginderakan (sensing), dan intuisi (intuiting).
Berikut ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif ananda yang dapat diketahui oleh yanda/bunda:
- Mengajukan banyak pertanyaan.
- Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan.
- Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah.
- Mengungkapkan gagasan-gagasannya.
- Melakukan aktivitas lebih cepat dan melakukan lebih banyak dari anak-anak lain.
- Melihat dengan cepat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek atau situasi.
Utami Munandar (2004:94) memaparkan hasil dari berbagai penelitian yang menggambarkan sikap orangtua yang dapat memupuk kreativitas anak, dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya.
- Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal.
- Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
- Mendorong anak untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal.
- Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba dilakukan dan apa yang dihasilkan.
- Menunjang dan mendorong kegiatan anak.
- Menikmati keberadaannya bersama anak.
- Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.
- Mendorong kemandirian anak beraktivitas.
- Melatih hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
Tahukah yanda/bunda bahwa ada beberapa faktor yang dapat menghambat kreativitas ananda. Hal ini di paparkan oleh Torance dalam Adhipura (2001:46) sebagai berikut: - Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi anak.
- Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak.
- Terlalu menekankan peran berdasarkan gender.
- Terlalu banyak melarang.
- Membuat anak takut dan malu.
- Penekanan yang salah kaprah terhadap keterampilan verbal tertentu.
- Memberikan kritik yang bersifat destruktif.
Yanda/bunda terkadang ada beberapa kesilapan sikap kita yang dapat menghambat kreativitas ananda. Alih-alih merasa sayang dan untuk memberikan perhatian lebih kepada ananda, malah berbuah hasil negatif. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: - Mengatakan kepada anak bahwa ia akan dihukum jika berbuat salah.
- Tidak memperbolehkan anak menjadi marah kepada orangtuanya.
- Tidak memperbolehkan anak mempertanyakan terhadap keputusan orang tua.
- Anak tidak boleh berisik.
- Orang tua ketat mengawasi anak.
- Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas.
- Orang tua krisis terhadap anak dan menolak pendapat anak.
- Orang tua tidak sabar pada anak.
- Orang tua dan anak adu kekuasaan.
- Orang tua tidak membolehkan anak bermain dengan anak keluarga yang mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda.
- Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.
Nah yanda/bunda semoga kita semua terhindar dari sikap-sikap yang dapat menghambat tumbuh kembang anak terutama dalam kreativitas anak. Semoga paparan di atas dapat bermanfaat bagi yanda/bunda untuk dapat membantu yanda/bunda dalam meningkatkan perkembangan kreativitas ananda.